LAPORAN TUGAS
HARIAN
MAKALAH TEORI
PEMBELAJARAN
MENAGPA EBTANAS
DIPERTAHANKAN
DOSEN PENGAMPU
: PANJI AGUS T.Mpd
DISUSUN OLEH:
NAMA : Muhamad Ja’far
Sidiq
NIM : 40212098
KELAS/SEMESTER
: PGSD 3 / 1
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEKOLAH TINGGI
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP ISLAM
BUMIAYU
2012/2013
DAFTAR ISI
Cover ------------------------------------------------------------------------------- 1
Daftar
Isi ---------------------------------------------------------------------------- 2
Bab
I Pembahasan
------------------------------------------------------------------ 3
Mengapa Ebtanas dipertahankan ------------------------------------------- 3
Siapa Yang Diuntungkan Dengan
Ebtanas---------------------------------- 5
Bab II Tanggapan
------------------------------------------------------------------ 6
A. Tanggapan
Para Ahli----------------------------------------------------- 6
B. Tanggapan
Penulis------------------------------------------------------- 6
Bab III Kesimpulan dan Saran --------------------------------------------------- 7
A. Kesimpulan
-------------------------------------------------------------- 7
B. Saran --------------------------------------------------------------------- 7
BAB
I
PEMBHASAN
MENGAPA
EBTANAS DIPERTAHANKAN
Banayaknya
sekali argumen penghapusan Ebtanas oleh Mendiknas,yang sangat pragmatis yaitu
wajib belajar 9tahun.Karena wajib belajar 9 tahun maka dari kelas 6 SD ke kelas
1 SLTP tidak perlu Ebtanas,padahal naik dari kelas 6 ke 7 perlu evaluasi
belajar.Karena harus ada evaluasi maka sebagian orang daerah berfikir tentang
penggantinya yaitu Ebtada.
Kalau
penghapusan Ebtanas justru melahirkan Ebtada.Maka sesungguhnya tidak ada makna
subtansial dari kepputusan Mendiknas tersebut.Hilanglah makna radikal sebagai
perubahan.Tidak ada eformasi.
Sebagian
kepala sekolah masih melaksanakan persipan-persiapan untuk Ebtanas,karena belum
terima SK Mentri atau belum terima petunjuk pelaksanaan dari atas.Sementara ada
sambungan positif,sebagai suatu yang telah lama ditunggu-tunggu.Karena selama
ini Ebtanas tidak mencapai sasaran baik untuk memperoleh masukan buat perbaikan
pengelolaan pendidikan atau peningkatan mutu atau sebagai laporan hasilbelajar.
Sudah
berlangsung 16 tahun Ebtanas diselenggarakan,tetepi tidak pernah menjadi bahan
untuk perbaikan.Sudah 16 kali Ebtanas diselenggarakan, hasil dari rata-rata
tidak pernah berubah.Ini pun tidak mendorong upaya peningkatan mutu.Sudah 16
kali NEM digunakan sebagai tanda hasil belajar,tetapi lapangan pekerjaan dan
perguruan tinggitidak mempergunakan sebagai pertimbangan kualitas
pemegangnya.Ebtanas atau NEM bahkan talah ikut mengabaikan peran sekolah dan
guru,karena keberhasilan NEM,lebih dirasakan sebagai hasil kerja bimbingan
belajar.
Kesia-siaan
Ebtanas pernnah dikritik BJ Habibie,karena modal soal pilihan ganda,memilih
salah benar,dan isia sama sekali tidak melatih pengembangan daya pikir dan
kemampuan ekspresi.Bahkan Prof. Andi Hakkim Nasution memandangnya sebagai upaya
sia-sia yang justru membonsai perkembangan ilmu dan daya nalar murid.Argumen
cara gampang ini patut disayangkan karena tidak menyentuh problem dasar dari
keberatan terhadap Ebtanas.
Ada
guru yang antusias menyambut dan merasa siberi kepercayaan untuk menilai hasil
belajar anak didiknya.Telah lama ia merasa dibelunggu oleh target NEM,didikte
oleh buku pelajaran atau terbitan swasta
dan dibukukan oleh GBPP.
Dengan
penghapusan Ebtana,guru bisa lebih leluasa memilih bahan dan lebih kretif
memilih cara,untuk memperoleh hasil perubahanperilaku,dan daya nalar
muridnya.Tetapi ada pula guru yang bingung dan bertanya.Jadi apa
penggantinya?Ebtada?Ebtasek?
Reaksi
yang berbeda ini pasti disebabkan oleh latar belakang yanng berbeda pula.Dan
sikap yang kedua dijadikan alasan oleh kaum tradisional yang kanservatif untuk
menghukumi bahwa daerah atau guru belum siap untuk bertanggung jawab
sendiri.Oleh karena itu pengendaliaan
birokrasi berupa petunjuk dab bimbingan masih sangat diperlukan atau bahkan
menentang otonomisasi pendidikan.
Memang
masih ada persoalan mendasar pada bangsa kita soal otonomi,yang bersumber pada
otonomi manusia.Proklamasi kemerdekaan tahun 1945,memeng mengakhiri pemerintah
jajahan.Bangsa indonesia memperoleh kemerdekaan.”Hal-hal yang mengenai
pemmindahan kekuasaan” memeng dapat “diselenggarakan dalam tempo yang
sesingkat-singkatnya .”
Tetapi
maslah kebebasan warga negaraindonesi memiliki “perbedaan”,yaitu peralihan dari
cara hidup bangsa terjajah kecara hidup manusia bebas,ternyata sampai dengan
reformasi sekarang ini masih tetap menjadi persolan besar.
Persoalan
“independence” selesai dalam waktu singkat,tetapi perssoalan beralih menjadi
masalah”freedom”,yang ternyata memerlukan waktu yang sangat panjang.
Perubahan
cara hidup yang panjang itu berjalan dalam proses belajar dalam pendidikan.Maka
kalau pendidikan tidak mengubah prilaku,jika pendidikakan tidak menumbuhkan
emansipasi manusia ke kesdaran kemerdekaan, maka manusia tidak akan pernah
mengecap kesadaran otonominya.
Bila
Malik Fajdar tidak menyembunyikan
argumen ideologinya dan tidak mengganti dengan argumen dangkal,maka
keputusan menghapus Ebtanas akan bernilai reformasi pendidikan.Dan dia tidak
akan ragu menghapuskan Ebtanas tingkat SLTP dan SLTA, dan melimpahkan wewenang
evaluasi kepada guru kelas.Maka guru mrndapat kepercayaan “independency”yang
akan menjadi modal baginya membangun manusia otonom.Kelak akan menjalar pada
proses belajar anak-anak,sehingga mereka dapat berubah dari cara hidup
tergantung menjadi cara hidup otonom.
SIAPA
YANG DIUNTUNGKAN DENGAN EBTANAS
Kalau
ada yang diuntungkakn dengan Ebtanas pasti bukan siswa,bukan guru,buka
sekolah dan bukan orang tua murid.Honor
mengawas rata-rata Rp. 1500 per mata pelajaran
ujian.Honor memeriksa rata-rata Rp.
100 per nomor ujian.Pendapatan guru dari Ebtanas tidak lebih dari Rp. 100.000,-
Yang mendapat penghasilan besar adalah Kakanwil,Kakandep dan personil kantor
lainnya dan kepala sekolah.Yaitu mereka yang menjadi penasehat,ketua dan panitia lainnya.
Ebtanas
memberikan tambahan penghasilan yanng tidak sedikit kepada birokrat
pendidikan.Kalau Ebtanas dihapuskan yang rugi
adalah mereka karena penghasilan
tambahan dari Ebtanas juga ikut hapus.
“Kemerdekaan”siswa
lepas Ebtanas dengan membajak bus kota,dan bocornya soal-soal yang akan
diujikan adalah fakta kemubaziran Ebtanas,tetapi mengundang prilakukriminal.
Evaluasi
belajar perlu dilakukan seperti disampaikan dimuka.Evalusi belajar secara
nasional juga perlu dilakukan untuk mengukur pencapaian “standard
nasional”.Jadi Ebtanas adalah ujian nasional atau Ebtanas diganti dengan Ujian
Nasional.Depdiknas lebih dulu menentukan standar nasional dalam penguasaan
pengetahuan tertentu yang bersifat Universal,umpammanya matematika, ilmu
pengetahuan alam,ilmu pengetahuan sosial,bahas asing dan mengarang.Standarisasi
inilah yang diumumkan untuk menjadi acuan guru dan sekolah.Depdiknas tidak lagi
menyusun GBPP,AMP,Juklak,Juknis dan Surat Edaran untuk dilaksanaan secar teknis
oleh guru.Biarkan guru memilih cara mengaajarnya sendiri dan memilih bahan
ajar,untuk mencapai standard nasional.
Dengan
menghapuskan Ebtanas dan menyusun standar mutu lulusan pandidikan dasar dan
menengah,Depdiknas bisa menyelenggarakan ujian nasional.Tidak perlu tiap tahun,
tapi bisa 3 atau 5 tahun sekali.Hasilnya
dikategorikan pada pencapaian standard minimal ,normal dan tinggi.Jadi
hasilnya rata-rata pencapaian sekolah,rata-rata pencapaian daerah
otonom.Melepaskan pengelolaan pendidikan kepada daerah otonom.Depdiknas
mendorong tumbuhnya energi kreatif pada daerah.Depdiknas memberi bekal
kemerdekaan denngan standar pencapaian setiap jenjang pendidikan.Untuk
memperoleh siswa unggulDepdiknas dapat menyelenggarakan lomba-lomba, festival
atau pekan prestsi belajar.
Lanhkah
ini,mennghapus Ebtanas,merupakan langkah demokratis pendidikan dan reformasi
pendidikan.Tidak ada manfaatbagi Depdiknas menynggarakan Ebtanas dimana
hasilnya tidak pernah dan tidak dapat dipakai sebagai umpan balik peningkatan
mutu pendidikan.
BAB
II
TANGGAPAN
A.Tanggapan Para Ahli
1.Kesia-siaan Ebtanas,karena
modal soal pilihan ganda,memilih salah benar,dan isia sama sekali tidak melatih
pengembangan daya pikir dan kemampuan ekspres(BJ Habibie)
2.Ebtanas dipandang sebagai upaya
sia-sia yang justru membonsai perkembangan ilmu dan daya nalar murid.Argumen
cara gampang ini patut disayangkan karena tidak menyentuh problem dasar dari
keberatan terhadap Ebtanas.( Prof. Andi Hakkim Nasution)
B.Tanggapan
Penulis
Apa yang di paparkan diatas
mengenai pernyataan Ebtanas Dipertahankan,memang tepat jika pernyataan ini di
tunjukan kapada pendidikan di indonesia.Hal ini disebabkan karena Ebtanas tidak
ada artinya bila masih dipertahankan bagi siswa,karena Ebtanas hanya permain
para pengawas,kepala sekolah beserta para anggota yang ikut seran dalam Ebtanas
sehingga hanya menguntungkan para mereka.Tidak ada artinya bagi peserta atau
siswa yang melakukan Ebtanas karena sebelum diadakan Ebtanas para peserta udah
diberi kunci jawaban maka para siswa tidak ada keseriusan dalam melakukan
Ebtanas.Sehinga siswa hanya sebagai eksekutor dalam permainan Ebtanas dan yang
diuntungkan adalah para pegawas,kepala sekolah dan para anggota Ebtanas.
BAB
III
KESIMPULAN
DAN SARAN
A.Kesimpulan
Dari pembahasan mengenai Ebtanas dan
tanggapan berbagai para ahli yang telah
dipaparkan diatas,kita dapatmengambil suatu kesimpulan bahwa pada
intinya Ebanas yang ada di indonesia memang tidak ada artinya bagi para peserta
atau siswa yang melakukan Ebtanas.Meraka melakukan Ebtanas hanya sebagai kegiatan
yang harus di laksanakan dan mendapatkan nilai yang baik tanpa ada keseriusan dalam
melaksakan.
B.Saran
Dari pembahasan yang ada diatas kita
hanya bisa menyarankan kepada MENDIKNAS(menteri pendidikan nasional).
Sesungguhnya Ebtanas harus diubah dalam sistemnya apa bila masih dipertahankan maka
hanya mebodohkan para siswa atau peserta sehingga pesserta atau siswa hanya
memiliki ketergantungan kepada orang lain dan tidak bisa menyampaikan kemampuan
yang di miliki oleh diri sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar